Sekitar 3 juta umat Islam pada hari Ahad kemarin (24/1) mengakhiri "muktamar umat Islam dunia" di tepi sungai Turag kota Tongi, 20 km sebelah utara ibukota Dakha Bangladesh dan acara mukatamar ini merupakan pertemuan umat Islam terbesar kedua di dunia setelah ibadah Haji.
Acara muktamar yang diselenggarakan oleh Jamaah Tabligh ini (yang korang selalu gelar), memfokuskan pada ceramah-ceramah agama (atau diistilahkan dengan "bayan") yang mengajak umat Islam untuk menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka, melaksanakan sholat, bermuhasabah dan mendiskusikan isu-isu yang menitik beratkan pada dimensi spiritual Islam serta mencari jalan keluarnya dengan cara berdakwah menyebarkan nilai-nilai Islam dan mengkampanyekan perdamaian dunia tanpa membicarakan hal-hal yang berbau politik.
Muktamar umat Islam dunia atau lebih dikenal dikalangan Jamaah tabligh dengan istilah "Ijtima' Dunia" dalam bahasa Bangladesh disebut "Bishwa Ijtima", merupakan acara tahunan rutin dari rangkaian program kegiatan dakwah Jamaah Tabligh.
Bishwa Ijtima dilaporkan pertama kali diadakan pada tahun 1966 atas prakarsa seorang ulama India yang juga merupakan konseptor Jamaah Tabligh - Syaikh Maulana Ilyas. Awalnya Syaikh Maulana Ilyas memulai kegiatan Bishwa Ijtima dengan sekelompok kecil masyarakat Muslim yang peduli dengan umat Islam dan berkumpul di sebuah masjid di Tongi dan atas usaha dakwahnya, saat ini Bishwa Ijtima bisa dihadiri oleh jutaan umat Islam yang datang dari seluruh dunia dan dalam beberapa tahun terakhir Ijtima tersebut menjadi pertemuan umat Islam dunia terbesar kedua setelah ibadah Haji.
Selama empat puluh tahun lebih, Tongi telah menjadi lokasi tempat berlangsungnya acara Ijtima, meskipun acara sejenis diselenggarakan juga pada skala yang lebih kecil di negara-negara lain.
Acara pertemuan Jamaah Tabligh seluruh dunia ini dimulai pada hari Khamis lalu (22/1) selama 3 hari berturut-turut dan berakhir pada hari Ahad kemarin (24/1), beberapa tokoh penting tampak hadir dalam acara ini termasuk Perdana Mentri Bangladesh Sheikh Hasina dan salah seorang pemimpin oposisi Bangladesh, Khalida Zia.
Program Ijtima berakhir ditandai dengan acara "Akheri Munajat" atau doa terakhir yang dipimpin oleh seorang Ulama. Untuk Ijtima kali ini, sempat terjadi insiden dengan kembalinya 3 orang peserta ke Rahmatullah pada pagi hari pada hari terakhir acara.
DOA PENUTUP IJTIMA
PEMANDANGAN IJTIMA