Point - Point Pesan Masyaikh di Ijtima’ Tonggi29/01 s/d 01/02 20091.
sumber : www.arifu.multiply.com
Berikut ini adalah beberapa muzakarah dengan para ulama usaha da'wah pada saat Ijtima' Tongi (Bangladesh), 29/01 s/d 01/02 2009. Muzakarah ini diberikan untuk mempersiapkan Ijtima' atau pertemuan umat muslim seluruh dunia yang akan di adakan di Indonesia, pada tanggal 17 - 19 Juli 2009 bertempat di Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang - Banten, Indonesia (untuk masalah tempat, masih dalam musyawarah).Maksud dari pertemuan ini, insyaAllah akan mengeluarkan lebih kurang 13.320 jama'ah untuk berda'wah keseluruh dunia, baik Indonesia maupun luar Indonesia, dengan masa 4 bulan, 40 hari, dan 1 tahun untuk kalangan 'alim ulama'.
1. Maulana Syamim
Amalan haji adalah ijtima umat islam terbesar dan kewajiban hanya sekali saja. Jika berhaji dengan betul, akan jadi wali Alloh. Jika niat berhaji tak betul, haji tanpa kesan, akan dilempar balik seperti kain kotor yang dilemparkan. Begitupun ijtima, jika datang dengan niat baik, maka satu ijtima cukup membuat cinta kepada Alloh SWT. Satu ijtima yang betul cukup bagi Alloh SWT untuk membuat keputusan memberi hidayah untuk seluruh alam.Ijitima bukan untuk menghimpun manusia sebanyak-banyaknya, tapi untuk mengumpulkan dua usaha, sebelum ijtima (ruh ijtima), setelah ijtima (perhiasan ijtima).
Usaha sebelum ijtima adalah menjumpai setiap orang islam agar hatinya berpaling kepada Alloh SWT sehingga ada kemanisan untuk ta’at. Dikarenakan adanya pengorbanan orang-orang sebelum ijtima, maka yang hadir di ijtima mendapat hidayah, dan hidayah juga akan tersebar ke seluruh alam. Usaha dalam ijtima adalah agar setiap orang terlibat dalam amal ijtimai dan infirodi. Semakin terjaga amalan, maka semakin cepat turunnya hidayah.
Hidayah ada 2 tahap : untuk diri sendiri dan asbab hidayah untuk orang lain. Untuk menjadi asbab hidayah maka niatkan untuk bergaul dengan semua orang dari semua negara, kita merasa sebagai satu umat, hilangkan ashobiyah. Ashobiyah ini sangat dibenci Alloh dan menyebabkan tertolaknya amal seseorang. Untuk menghilangkan ashobiyah : Alloh SWT perintahkan ibadah haji, shalat dan shaum. Dalam haji diperintahkan untuk menyebarkan salam (untuk menghilangkan sifat sombong, merasa sebagai penanggung jawab. Sehingga Nabi SAW selalu mendahului dalam memberi salam, tidak pernah didahului oleh sahabat), bersikap lemah lembut, dan suka memberi makanan (jangan menunggu untuk diikrom, tapi beri ikrom untuk satukan hati).
Di negara-negara anda akan diadakan ijtima dan jika anda bersungguh-sungguh usaha atas ijtima ini, maka ijtima anda akan menjadi asbab hidayah ke seluruh alam. Tanggal ijtima bukan awal ijtima, tapi itu tanggal berakhirnya ijtima. Ijtima bermula sejak tanggal ijtima ditetapkan.
2. Maulana Ihsan
Alloh SWT beri agama dan usaha atas agama, untuk menghindarkan manusia dari tersiksa selama-lamanya di dalam neraka.Nabi Muhammad SAW dilebihkan dari nabi-nabi terdahulu, hal ini telah tercantum dalam kitab-kitab terdahulu. Wajah Nabi SAW itu lebih terang daripada bulan purnama. Umat Muhammad SAW juga dilebihkan dari umat-umat terdahulu, karena umat ini diberi 2 keistimewaan, yaitu untuk ibadah dan untuk mengambil kerja Nabi.
Umur nabi-nabi terdahulu panjang akan tetapi usahanya lokal dan berjangka. Umur Nabi Muhammad SAW pendek, tapi usahanya kekal sampai kiamat, dikarenakan umatnya dilibatkan. Hari pertama kenabian, Muhammad SAW langsung melibatkan orang tua, wanita dan anak-anak/pemuda.Para sahabat telah memahami akan tanggung jawab ini, dan mereka menggunakan 100% hidup mereka untuk agama.
Tapi hari ini kita habis-habisan untuk perkara dunia, sehingga kita menjadi budak orang kafir. Maka kita perlu istighfar dan taubat sebanyak-banyaknya, karena seseorang yang beristighfar dan bertaubat dengan ikhlas, seolah-olah tak berbuat dosa dan kita juga mengajak orang lain juga untuk taubat. Saat kita ajak orang lain, kita perlu bersabar, seperti lautan yang selalu menerima segala sesuatu dan mencucinya menjadi bersih.
3. Maulana Ahmad Lat
Hamba yang paling dicintai Alloh SWT adalah hamba yang paling cinta kepada keluarga-Nya, yaitu seluruh makhluk-Nya. Manusia akan merasakan rugi jika tidak ada iman. Harta dan diri hendaknya senantiasa dipakai untuk usaha iman. Ashabul kahfi pergi keluar rumah untuk selamatkan iman, maka Alloh telah bantu, bentangkan rahmat walau di tempat sempit (gua) tidak diberi makan, tapi dibebaskan dari sifat lapar. Bahkan anjing mereka (yang hanya nusroh mereka) pun dimuliakan. Seharusnya hewan tidak masuk surga, tapi nanti anjing ini akan dimasukkan surga, dan dirubah menjadi manusia.
Apalagi jika kepergian seseorang keluar rumah untuk fisabilillah, tidak hanya untuk selamatkan iman dirinya sendiri, tapi untuk memperjuangkan dan menyebarkan iman kepada seluruh manusia, maka anjing yang hanya nusroh saja kepada jamaah akan diberi rahmat, dihilangkan sifat hewani dari dirinya. Bayangkan apa yang diberikan kepada orang yang khuruj itu sendiri.
4. Maulana Ismail
Dalam keletihan dan pengorbanan amal, ada pahala dan ketenangan dari Alloh SWT. Puasa menyebabkan lapar, berhaji menyebabkan letih, tapi mereka diberi ketenangan oleh Alloh SWT. Nampak zahir mereka sengsara, tapi hakekatnya mereka kuat dan sehat di mata Alloh SWT.Akan tetapi, tanpa da’wah, pertolongan Alloh tidak datang. Semua kesusahan dalam ibadah tidak mendatangkan pertolongan Alloh SWT, walaupun dengan berdo’a dan istighotsah, jika tidak ada da’wah maka pertolongan Alloh SWT tidak akan datang.
Untuk taat kepada Alloh SWT, zahirnya ada kesusahan dan keletihan, tapi hakekatnya Alloh SWT memberi ketenangan. Seperti orang makan sambal, zahirnya kepedasan, keringatan, kepanasan, tapi yang makan mau nambah lagi. Begitu juga ahli dunia melihat ahli da’wah sengsara dalam usaha agama, tapi mereka sendiri senantiasa bersyukur, Alloh SWT beri ketenangan dalam kehidupannya.
5. Maulana Saad
Jika umat jalankan da’wah secara ijtimai, maka agama akan wujud dalam kehidupan umat ini. Jika tidak, umat Islam akan jadi mad’u, objek da’wah, ikut kesana kemari, waktu dan harta akan dipergunakan untuk yang sia-sia. Jika umat terlibat dalam usaha da’wah, maka harta dan waktu akan terpelihara dan akan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.Da’i tidak akan terkesan dengan keadaan.
Abdullah bin Quhafah dida’wahi untuk meninggalkan Islam, dirayu dengan kerajaan, ditakuti dengan kematian, tidak terkesan. Sehingga fardlu a’in bagi setiap umat untuk berda’wah. Jika dipikirkan kalau da’wah itu hukumnya hanya fardu kifayah, maka orang yang tidak berda’wah akan dida’wahi oleh orang lain/ hal-hal lain. Pindahnya agama seseorang itu dimulai jika da’wah ditinggalkan.
Da’wah adalah penyelesain masalah infirodi dan ijtimai. Alloh SWT telah berfirman, “Siapa yang lebih baik perkataanya (yang lebih baik agamanya) dari orang yang menyeru kepada Alloh SWT dan beramal soleh”. Disini diterangkan bahwa agama terbaik hanya terwujud dengan menyatukan da’wah dan ibadah. Ini tidak hanya merupakan pertanyaan, tapi penjelasan dan penegasan bahwa da’wah itulah satu-satunya jalan untuk mendapatkan agama yang baik.
Da’wah menimbulkan isti’dat/kesiapan untuk berbuat baik, seperti membajak sawah agar siap untuk ditanami. Da’wah juga membuat istiqomah bagi yang telah beramal. Harus difahami, bahwa da’wah adalah fardu a’in. Jika da’wah itu fardhu kifayah, maka artinya niat da’wah itu untuk memperbaiki orang lain. Karena amalan fardu kifayah selalu untuk orang lain, seperti sholat jenazah untuk orang lain. Tapi sholat wajib itu untuk diri sendiri, sehingga hukumnya fardu a’in.
Demikian pula wajibnya da’wah adalah untuk menyelamatkan iman dalam diri sendiri, sehingga hukumnya fardu a’in, Maka bermujahadah dalam da’wah adalah untuk manfaat diri sendiri (waman jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih).
Jika da’wah bertujuan untuk orang lain, maka dalam berda’wah akan mencari cara-cara lain, seperti pakai Hand Phone, pakai internet, dsb, hal ini tidak bermujahadah.
Da’wah dibuat agar hanya terkesan kepada Alloh SWT. Jika telah bisa menafikkan semuanya dan terkesan hanya kepada Alloh SWT, maka akan dapat pertolongan langsung dari Alloh SWT.
Caranya:
a)Buat zikir dan da’wah sebanyak-banyaknya. Buat halakah iman
b)Banyak bercerita tentang nabi-nabi untuk menguatkan iman kaum ini.
c)Banyak cerita tentang nusrotullah dalam perjuangan agama para sahabat untuk memberi semangat umat ini
d)Banyak baca ayat dan hadits tentang ciri-ciri orang yang beriman.Nusrotullah akan datang dengan sabar dan taqwa (waintashbiruu watattaquu, laa yadurrukum kaiduhum syai’aa).
Sabar saja tanpa taqwa, tidak akan turun pertolongan Alloh SWT. Sabar tanpa taqwa seperti sabarnya pencuri yang tertangkap dan dipukuli oleh polisi. Kita juga harus membawa yakin pada Alloh SWT dalam bermuamalah.
Mengenai asbab kebendaan, ada dua hal:
a)Masukkan hukum / perintah Alloh SWT dalam asbab kebendaan.
b)Utamakan amal daripada asbab. Kejayaan ada pada perintah Alloh SWT, bukan pada asbab.
"USAHA YANG SAYA MULAKAN INI TIADA DIBERIKAN SEBARANG NAMA, SEKIRANYA SAYA NAK LETAK NAMA BAGI USAHA INI, SAYA TAK NAMAKAN 'TABLIGH', TETAPI SAYA NAMAKAN IA 'TAHRIKUL IMAN' IAITU USAHA ATAU GERAKAN ATAS IMAN" ( MAULANA ILYAS RAH.)
Monday, July 6, 2009
KEPENTINGAN WANITA DALAM DAKWAH
Pentingnya Wanita
Sumber : www.arifu.multiply.com
Suatu ketika, penduduk surga akan dihebohkan dengan suatu sinar yang lebih terang daripada sinar matahari. Maka penduduk surga terheran-heran, bukankah di surga tidak ada matahari. Lalu mereka bertanya, "Sinar apakah itu..?" Maka mereka diberitahukan, bahwa itu adalah sinar yang berasal dari sepasang suami istri. Mereka sedang asyik berbincang-bincang dan ketika itu suaminya tersenyum sehingga kelihatanlah giginya. Maka sinar itu berasal dari giginya tersebut.
Di dalam surga, sepasang suami istri akan saling bersuap-suapan, suami menyuapi istrinya dan istrinya menyuapi suaminya. Dan rasa yang mereka makan tergantung dari apa yang mereka bayangkan. Kalau mereka membayangkan buah-buahan, maka rasanya adalah buah-buahan pula. Bahkan kalau mereka membayangkan rasa sate, maka rasa sate pulalah yang mereka rasakan.
Dan hal ini akan terjadi apabila suami mengajak juga istrinya untuk taat kepada Allah dan menda'wahkan agama. Apabila sang suami hanya shaleh sendirian, ketika da'wh tidak melibatkan istrinya, maka jangan harap istrinya akan menemaninya di dalam surga. Apabila sang istri menjadi partner sang suami dalam berda'wah, maka insyaAllah mereka akan bersama-sama di dalam surga.
Apakah para kaum lelaki ingin masuk surga sendirian atau bersama-sama istrinya...?
Maka libatkanlah para istri kita dalam berda'wah dengan membuat amalan-amalan agama di dalam rumah kita. Sehingga rumah kita menjadi asbab hidayah untuk seluruh alam.
Allah azza wa jalla menjadikan kita umat Rasulullah saw.
Ada orang yang beriman dari kalangan laki-laki dan ada yang beriman dari kalangan wanita.
Dari saat pertama Rasulullah saw diberikan tanggung jawab da'wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita mengikuti da'wah beliau.
Yang paling pertama bersyahadat adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
Yang paling pertama bekorban harta untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha.
Yang pertama kali syahid untuk agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha.
Yang paling pertama memberikan kabar gembira tentang diterimanya da'wah Nabi Muhammad saw dan mendukung pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha.
Ketika detik pertama Da'wah dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw berda'wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
Ketika Rasulullah saw shalat dan dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya juga. Ketika da'wah dimulai, Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir dihadapan Rasulullah saw .
Ketika seorang Nabi diutus untuk berda'wah dan da'wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da'wah berkembang sangat cepat. Tetapi jika mereka berda'wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da'wah mereka, maka da'wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada penentang dari pada da'wah agama.
Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da'wah tidak dibantu oleh istrinya, maka da'wah beliau sangat lama waktunya (950 tahun dengan hanya 80an orang yang ikut) bahkan anaknya sendiri tidak mau menyertai beliau.
Nabi Luth a.s ketika buat da'wah sedangkan istrinya tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da'wah Nabi Luth a.s, berkhianat, dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da'wah dan didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da'wah seperti juga yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da'wah, maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama. Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur'an dan ajaran Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da'wah Nabi Ibrahim a.s diikuti oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
Apabila kaum lelaki buat da'wah, sedangkan istrinya tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla maka sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung jawab dan sebagainya.
Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da'wah, ketika sang suami sedang lemah dalam berda'wah, maka sang istri akan menjadi penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah maupun senang.
Khamis, 29 Dzulqa'dah 1429 // 27 November 2008
Bayan Malam Markaz//Jama'ah Masturah Pakistan
Masjid Al Madinah
Antapani-Bandung
Sumber : www.arifu.multiply.com
Suatu ketika, penduduk surga akan dihebohkan dengan suatu sinar yang lebih terang daripada sinar matahari. Maka penduduk surga terheran-heran, bukankah di surga tidak ada matahari. Lalu mereka bertanya, "Sinar apakah itu..?" Maka mereka diberitahukan, bahwa itu adalah sinar yang berasal dari sepasang suami istri. Mereka sedang asyik berbincang-bincang dan ketika itu suaminya tersenyum sehingga kelihatanlah giginya. Maka sinar itu berasal dari giginya tersebut.
Di dalam surga, sepasang suami istri akan saling bersuap-suapan, suami menyuapi istrinya dan istrinya menyuapi suaminya. Dan rasa yang mereka makan tergantung dari apa yang mereka bayangkan. Kalau mereka membayangkan buah-buahan, maka rasanya adalah buah-buahan pula. Bahkan kalau mereka membayangkan rasa sate, maka rasa sate pulalah yang mereka rasakan.
Dan hal ini akan terjadi apabila suami mengajak juga istrinya untuk taat kepada Allah dan menda'wahkan agama. Apabila sang suami hanya shaleh sendirian, ketika da'wh tidak melibatkan istrinya, maka jangan harap istrinya akan menemaninya di dalam surga. Apabila sang istri menjadi partner sang suami dalam berda'wah, maka insyaAllah mereka akan bersama-sama di dalam surga.
Apakah para kaum lelaki ingin masuk surga sendirian atau bersama-sama istrinya...?
Maka libatkanlah para istri kita dalam berda'wah dengan membuat amalan-amalan agama di dalam rumah kita. Sehingga rumah kita menjadi asbab hidayah untuk seluruh alam.
Allah azza wa jalla menjadikan kita umat Rasulullah saw.
Ada orang yang beriman dari kalangan laki-laki dan ada yang beriman dari kalangan wanita.
Dari saat pertama Rasulullah saw diberikan tanggung jawab da'wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita mengikuti da'wah beliau.
Yang paling pertama bersyahadat adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
Yang paling pertama bekorban harta untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha.
Yang pertama kali syahid untuk agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha.
Yang paling pertama memberikan kabar gembira tentang diterimanya da'wah Nabi Muhammad saw dan mendukung pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha.
Ketika detik pertama Da'wah dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw berda'wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
Ketika Rasulullah saw shalat dan dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya juga. Ketika da'wah dimulai, Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir dihadapan Rasulullah saw .
Ketika seorang Nabi diutus untuk berda'wah dan da'wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da'wah berkembang sangat cepat. Tetapi jika mereka berda'wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da'wah mereka, maka da'wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada penentang dari pada da'wah agama.
Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da'wah tidak dibantu oleh istrinya, maka da'wah beliau sangat lama waktunya (950 tahun dengan hanya 80an orang yang ikut) bahkan anaknya sendiri tidak mau menyertai beliau.
Nabi Luth a.s ketika buat da'wah sedangkan istrinya tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da'wah Nabi Luth a.s, berkhianat, dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da'wah dan didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da'wah seperti juga yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da'wah, maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama. Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur'an dan ajaran Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da'wah Nabi Ibrahim a.s diikuti oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
Apabila kaum lelaki buat da'wah, sedangkan istrinya tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla maka sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung jawab dan sebagainya.
Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da'wah, ketika sang suami sedang lemah dalam berda'wah, maka sang istri akan menjadi penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah maupun senang.
Khamis, 29 Dzulqa'dah 1429 // 27 November 2008
Bayan Malam Markaz//Jama'ah Masturah Pakistan
Masjid Al Madinah
Antapani-Bandung
Subscribe to:
Posts (Atom)