CARI DALAM BLOG INI

Thursday, June 25, 2009

KEPENTINGAN AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR

Pentingnya Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar (azharjaafar.blogspot.com)

Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Abdullah bin Humaid, Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasa'y, Ibnu Majah, Ad-Daruquthny, Al-Baihaqy, dan Abu Ya'la mentakhrijkan dari Qais bin Abu Hazim, dia berkata, "Setelah Abu Bakar menjadi khalifah, dia naik ke atas mimbar, lalu menyampaikan pidato. Setelah menyampaikan pujian kepada Allah, dia berkata,
"Wahai semua manusia , tentunya kalian juga membaca ayat ini, 'Hai orang orang yang beriman, jagalah diri kalian. Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk, (QS Al-Maidah : 105), namun kalian meletakkan ayat ini bukan pada tempatnya. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya apabila manusia melihat kemungkaran dan mereka tidak mau merubahnya, maka Allah akan menyegerakan siksa yang menyelingkupi mereka semua'." (Al-Kanzu, 2/138)


Ath-Thabrany mentakhrijkan dari Thariq bin Syihab, dia berkata, "Itris bin Urqub Asy-Syaibany menemui Abdullah ra . seraya berkata, "binasalah orang yang tidak menyuruh kepada yang ma'ruf dan tidak mencegah dari yang mungkar." Abdullah ra. meralat ucapannya dengan, "Bahkan binasalah orang yang tidak memperlihatkan yang makruf dan tidak mengingkari yang mungkar".

(Al-Haitsamy, 7/275, rijalnya shahih)

MEREKA BERJALAN KAKI DI ATAS PERMUKAAN BUMI

Mereka itu Berjalan Kaki di Atas Permukaan Bumi (azharjaafar.blogspot.com)

Al-Baihaqiyy dan An-Naqoosy telah mentakhrijkan di dalam mu'jamnya dan Ibn An-Najjaar daripada Waaqid bin Salaamah daripada Yaziid Ar-Riqoosyiyy dari Anas ra. Bahawa Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam telah bersabda (mafhuumnya) :

Sudikah aku kabarkan kepada kalian akan qaum-qaum yang mana mereka itu adalah bukan para anbiyaa` dan buka pula para syuhadaa`, (walhal) pada hari qiyaamat (nanti) para anbiyaa` dan para syuhadaa` merasa ghibtoh (iri hati) terhadap mereka itu lantaran manaazil (status- status) mereka (begitu dekat) dengan Allah, di atas minbar-minbar daripada nuur mereka dikenali.

Lalu mereka (para Sahabat r.ahum) Bertanya : siapakah mereka itu wahai Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam? Baginda menjawab (mafhuumnya) : al-ladziina yuhabbibuuna `ibaadaloohi ilAllahi, wa yuhabbibuunAllaha ilaa `ibaadihi, wa yamsyuuna `alal-ardhi nushan; artinya: (yaitu) orang-orang yang menjadikan para hamba Allah dicintai oleh Allah SWT , dan menjadikan Allah SWT dicintai oleh para hambanya, dan mereka itu berjalan kaki di atas (permukaan) bumi dalam hal keadaan memberikan nasihat.

Maka aku berkata : ini menjadikan Allah SWT dicintai oleh para hambanya, maka bagaimanakah mereka menjadikan para hamba Allah SWT dicintai oleh Allah SWT ? Jawab baginda Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallaam (mafhuumnya) : mereka itu menyuruh para hamba Allah dengan apa yang Allah SWT suka dan mereka itu mencegah para hamba Allah SWT daripada apa yang Allah SWT benci, maka apabila para hamba Allah SWT itu mentho'ati mereka lalu Allah `azza wa jalla menyintai mereka itu (yakni para hamba Allah itu).
Hayaatush-Shohaabah, juzu` 3, halaman 288 dan 289.Risalah Fikir (229)


Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Tidak beriman seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) hingga Aku lebih dicintainya daripada keluarga, hartanya, dan semua orang.Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 62Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Tanda kemunafikan adalah membenci sahabat Ansar dan tanda keimanan adalah mencintai sahabat Ansar.
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 108

Hadis riwayat Al Barra' ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda tentang kaum Anshar, Yang mencintai mereka hanyalah orang yang beriman dan yang membenci mereka hanyalah orang munafik. Siapa yang mencintai mereka, maka Allah mencintainya, siap yang membenci mereka, maka Allah membencinya.
Nombor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 110

Hadis riwayat Abu Said Al Khudhri ra., Dari Tarek bin Syihab ra. ia berkata, Orang yang pertama berkhotbah pada hari raya sebelum salat Id, adalah Marwan. Ketika itu ada seorang berdiri mengatakan, salat Id itu sebelum khotbah! Marwan menjawab, telah ditinggalkan apa yang ada di sana. Abu Said berkata, Orang ini benar-benar telah melaksanakan kewajibannya, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, itu adalah selemah-lemah iman.

Nombor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 70

PENTINGNYA SUNNAH

Pentingnya Sunnah Rasulullah SAW (azharjaafar.blogspot.com)
Dari Anas bin Malik ra. katanya, Rasulullah SAW telah berkata kepadaku: 'Hai anakku! Jika engkau mampu tidak menyimpan dendam kepada orang lain sejak dari pagi sampai ke petangmu, hendaklah engkau kekalkan kelakuan itu! Kemudian beliau menyambung pula: Hai anakku! Itulah perjalananku (sunnahku), dan barangsiapa yang menyukai sunnahku, maka dia telah menyukaiku, dan barangsiapa yang menyukaiku, dia akan berada denganku di dalam syurga! ' (Riwayat Tarmidzi)


Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi)

Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hurairah ra. ada sedikit perbedaan, yaitu katanya: Baginya pahala orang yang mati syahid. (At-Targhib Wat-Tarhib 1: 44)

Thabarani dan Abu Nu'aim telah mengeluarkan sebuah Hadis marfuk yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW telah bersabda: Orang yang berpegang kepada sunnahku dalam zaman kerusakan ummatku akan mendapat pahala orang yang mati syahid. Hakim pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. juga bahwa Nabi SAW telah berkata: Orang yang berpegang kepada sunnahku dalam masa perselisihan diantara ummatku adalah seperti orang yang menggenggam bara api. (Kanzul Ummal 1: 47)

Dan Muslim pula meriwayatkan dari Anas ra. dari Rasulullah SAW katanya: Orang yang tidak suka kepada sunnahku, bukanlah dia dari golonganku! Demikian pula yang dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Umar ra. cuma ada tambahan di permulaannya berbunyi: Barangsiapa yang berpegang kepada sunnahku, maka dia dari golonganku.

Kemudian Daraquthni pula mengeluarkan sebuah Hadis dari Siti Aisyah r.a. dari Nabi SAW katanya: Sesiapa yang berpegang kepada sunnahku akan memasuki syurga!Dan dikeluarkan oleh As-Sajzi dari Anas ra. dari Nabi SAW katanya: Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mengasihiku, dan siapa yang mengasihiku dia akan memasuki syurga bersama-sama aku!

http://azharjaafar.blogspot.com

SETIMPAL PAHALA JIHAD

Setimpal Pahala Berjihad (azharjaafar.blogspot.com)

Thabarani telah memberitakan dari Ummi Kabsyah ra. yaitu seorang wanita dari suku kaum Adzirah, yakni Adzirah Bani Qudha'ah, bahwa dia telah berkata: "Wahai Rasulullah! Bolehkah tidak aku keluar berjihad dengan tentera ini dan itu?" tanya Ummi Kabsyah. "Tidak boleh!" jawab Beliau pendek saja. "Aku bukan hendak berperang, tetapi aku dapat menolong mengobati orang yang luka, yang sakit, atau barangkali dapat memberi minum orang yang sakit dan mengurusnya!", pinta Ummi Kabsyah lagi. "Kalaulah tidak nanti orang ramai heboh mengatakan si fulanah itu keluar berperang, niscaya aku akan mengizinkanmu", jawab Nabi SAW. "Tetapi sebaiknya, engkau tinggal di rumah saja!" pesan Nabi SAW lagi. (Majma'uz-Zawa'id 5:323)

Bazzar telah memberitakan dari Abdullah bin Abbas ra. dia berkata: Dalam suatu peristiwa telah datang seorang wanita kepada Nabi SAW sebagai wakil dari kaum wanita lain, lalu berbicara kepada Beliau, katanya: "Wahai Rasulullah! Aku ini sebagai utusan dari kaum wanita untuk bertanya tentang jihad. Dia telah diwajibkan ke atas kaum lelaki saja, jika mereka mendapat kemenangan akan diberikan pahala yang besar, dan jika mereka terbunuh dianggap hidup di sisi Tuhan mereka dengan diberikan berbagai-bagai rezeki dan kurnia. Kami kaum wanita yang bersusah payah mengurus segala keperluan mereka apa yang kami dapat?!"Jawab Nabi SAW: "Sampaikanlah berita ini kepada siapa saja yang engkau temui dari kaum wanita, bahwa taat kepada suami dan mengakui hak suami itu adalah setimpal dengan pahala jihad, malangnya sangat sedikit di antara kamu yang dapat melaksanakannya". (Riwayat Bazzar)

Manakala Thabarani meriwayatkan cerita yang sama, tetapi sedikit panjang dari yang di atas tadi, katanya: Kemudian telah datang kepada Nabi SAW seorang wanita, lalu berkata: "Aku ini adalah utusan kaum wanita yang diutus kepadamu, dan siapa saja di antara mereka, yang tahu ataupun yang tidak tahu, semua mereka inginkan aku datang kepadamu dan berbicara denganmu. Bukankah Allah itu Tuhan kaum lelaki dan kaum wanita, dan engkau pula adalah Utusan Allah kepada kaum lelaki dan kaum wanita?! Allah telah mewajibkan jibad ke atas kaum lelaki, maka jika mereka menang mereka diberikan pahala yang besar, dan jika mereka mati syahid mereka akan tinggal di sisi Tuhan, mereka menikmati rezeki dan kurnia-Nya. Apa yang dapat menyamai pahala amalan mereka itu dari ketaaatan kami kepada mereka?"

Jawab Nabi SAW: "Bila kaum wanita itu mentaati suami mereka, dan mengenal hak-haknya. Tetapi malangnya, sangat sedikit sekali mereka yang dapat berbuat seperti itu".
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:336)

RASULULLAH SAW DAN PENCURI

Rasulullah SAW dan Yahudi Pencuri (azharjaafar.blogspot.com)

Seorang Yahudi mencuri di pasar, semua berusaha mengejar pencuri itu. Rasulullah SAW baru saja datang ke pasar, Beliau SAW melihat seorang Yahudi dikejar oleh banyak orang. Rasulullah SAW ikut mengejar Yahudi itu. Rasulullah berfikir apabila Yahudi ini tidak memiliki kalimah Laailaahaillallaah maka ia akan celaka dan sengsara selama-lamanya. Si Yahudi pencuri itu berlari sangat cepat semua orang tidak ada yang sanggup mengejarnya kecuali Rasulullah SAW. Pencuri itu terus lari dan Rasulullah SAW terus mengejarnya. Akhirnya pencuri itu kelelahan ia berhenti berlari. Rasulullah SAW pun mendapatkannya. Pencuri itu dengan tersengal-sengal bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah engkau?". Aku Rasulullah (SAW), engkau ucapkanlah Laailaahaillallaah pasti engkau akan mendapat kejayaan, jawab Rasulullah SAW. Pencuri itu berkata lagi, kalau engkau bukan seorang Nabi pasti engkau tidak akan dapat mengejarku, maka aku bersaksi di hadapanmu tiada tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan-Nya.

PAHALA SEBANYAK BINTANG DI LANGIT

Pahala Sebanyak Bintang di Langit (azharjaafar.blogspot.com)

Suatu malam Baginda Rasulullah SAW dan istrinya Sayidatina Aisyah r.ha. berdiri di depan rumahnya sambil memandang keindahan langit ciptaan Allah SWT. Sayidatina Aisyah r.ha. bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah SAW, pahala siapakah sebanyak bintang-bintang di langit itu. Di dalam hatinya sayidatina Aisyah r.ha. menebak pahala sebanyak ini pasti pahala bapaknya. "Pahala sebanyak ini adalah pahala sahabatku Umar (r.a.)", jawab Rasulullah SAW. Sayidatina Aisyah r.ha. terkejut, lalu ia bertanya, "ya Rasulullah SAW bagai mana dengan bapakku?". Rasulullah SAW tersenyum kepada istrinya sambil Beliau SAW berkata, ketahuilah istriku, satu hari penghijrahan Abubakar (r.a.) bersamaku pahalanya lebih banyak dari pahala Umar (r.a.) dan keluarganya sampai hari kiamat.

SURAT BALASAN HERAKLIUS


Surat Balasan Heraklius ( azharjaafar.blogspot.com )

Di dalam versi yang dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad dan Abu Ya'la dari Said bin Abu Rasyid, katanya: Aku pernah menemui orang Tanukhi (dari negeri Tanukh) yang menjadi utusan Heraklius kepada Rasulullah SAW di Himsh (Syam), dan ketika itu dia seorang yang sudah sangat tua, dan dia tetanggaku maka aku berkata kepadanya:
"Bolehkah engkau ceritakan kepadaku tentang surat kiriman Heraklius kepada Nabi SAW dan surat Beliau yang dikirimkan kepada Heraklius", aku membujuknya. "Boleh", jawabnya singkat.

Orang tua itu lalu bercerita, katanya:
Bila Rasulullah SAW tiba di Tabuk, Beliau mengutus Dihyah Al-Kalbi ra. kepada Heraklius, pembesar Romawi. Apabila surat Rasulullah SAW itu sampai ke tangan Heraklius, dipanggilnya semua rahib-rahib gereja dan pendetanya. Bila semua mereka telah hadir ditutupnya semua pintu-pintu, dan tinggallah kami bersama dengannya.
Heraklius berkata: "Utusan ini datang kepada kita, sebagaimana kamu sekalian melihatnya, dan dia menyeruku untuk memilih salah satu dari tiga perkara berikut: Dia menyeruku untuk mengikuti agamanya, ataupun membayar upeti Jizyah dari hasil negeri kita, sedang negeri ini tetap di bawah kekuasaan kita, ataupun kita menemui mereka di medan perang! Demi Allah, kamu semua telah mengetahui dari apa yang kamu baca di dalam kitab-kitab kamu, bahwa kamu akan dikalahkannya. Maka lebih baiklah, kita mengikut agamanya, ataupun kita berikan saja upeti dari hasil harta kita"!

Semua yang berkumpul di situ tidak senang dengan kata-kata Heraklius itu, muka mereka merah padam kerana marah.Mereka berkata: "Apakah engkau mengajak kita untuk meninggalkan agama Kristen, supaya kita menjadi hamba kepada si orang badui yang datang dari negeri Hijaz itu?" Heraklius terkejut mendengar tentangan keras dari ahli-ahli agama itu. Dia kini yakin, bila mereka keluar dari pertemuan itu, tentu mereka akan sebarkan berita itu di luar kepada penguasa-penguasa negara, dan tentulah dia akan diturunkan dari kerajaannya.

Maka segeralah dia berkelit: "Eh, nanti dulu! Jangan terburu nafsu!" kata Heraklius mempertahankan dirinya. "Sebenarnya aku katakan begitu hanya untuk menguji pendirian kamu, apakah kamu tetap teguh atas agama kamu itu?!" sambungnya lagi.Kemudian Heraklius memanggil seorang Arab berbangsa Tujib yang memang menganut agama Nasrani dari kaum Arab Kristen, lalu dia memerintahkan: "Tolong carikan bagiku", kata Heraklius, "seorang yang pandai berbicara bahasa Arab, yang lidahnya lidah orang Arab.

Bawa dia ke mari untuk membawa surat jawabanku kepada si orang badui itu".Berkata orang tua dari Tanukhi itu memberitakan peristiwa lama yang dialaminya, katanya: "Aku pun dibawa kepada Heraklius lalu dia menyerahkan kepadaku sepucuk surat yang ditulis di atas tulang, lalu dia berkata pula: "Bawalah suratku ini kepada orang yang mengaku Nabi itu", kata Heraklius. "Tetapi dengar baik-baik apa yang dikatakannya, dan ingat tiga hal berikut ini, jika dia sebutkan.

Perhatikan jika dia menyebut sesuatu tentang surat yang dikirimkan kepadaku, dengar apa komentarnya? Perhatikan bila dibacakan suratku kepadanya, apakah dia akan menyebut perkataan malam! atau tidak? Dan yang terakhir, coba berusaha sampai engkau dapat melihat di belakang tubuhnya, adakah suatu tanda yang menarik perhatianmu?! Ingat baik-baik tiga perkara ini, dan beritahu apa yang engkau lihat kepadaku!" pesan Heraklius dengan hati-hati.Aku pun berangkat pergi membawa surat Heraklius itu, hingga aku tiba di Tabuk.

Di situ aku bertanya kepada para sahabatnya: "Di mana ketua kamu, yang dikatakan Nabi?" tanyaku. "Di sana itu! Yang sedang duduk dikelilingi orang", jawab mereka. Aku lihat Nabi SAW itu sedang duduk di tepi takungan Air, di mana dia telah dikelilingi oleh para sahabatnya. Aku pun maju ke depan, lalu mereka memberikanku tempat di depannya, bila diketahuinya aku datang sebagai utusan dari Heraklius. Aku pun menyerahkan surat itu kepadanya, dan diletakkan surat itu di atas pangkuannya.

Kemudian dia berkata kepadaku: "Dari mana engkau?" "Aku orang Tanukh!" jawabku. "Maukah engkau kembali kepada agama yang suci dari kepercayaan nenek moyang kamu Ibrahim (AS)?" tanya Nabi SAW kepadaku. "Aku ini utusan sebuah negara dan menganut agama negara itu, tidaklah wajar aku mengubah agamaku ini sehinggalah aku kembali kepada mereka dulu!" jawabku dengan jujur. "Memang benar Tuhan telah mengatakan: Sesungguhnya engkau, hai Muhammad, tidak mampu memberikan petunjuk kepada siapa yang engkau suka, akan tetapi Allah-lah yang akan memberikan petunjuk itu kepada siapa yang disukai-Nya, dan Dia adalah lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk itu!" Nabi SAW terlihat kesal sekali, apabila orang menolak untuk menerima Islam.

Aku berdiam diri saja, tidak tahu apa yang mesti aku katakan lagi."Hai saudara dari Tanukh!" tiba-tiba Nabi SAW menyeruku. "Aku telah menulis surat kepada Kisra (Pembesar Parsi), lalu suratku dikoyak-koyakkannya, kelak Allah akan mengoyak-ngoyakkannya dan kerajaannya", Nabi SAW berdiam sebentar. Kemudian menyambung lagi: "Dan aku menulis surat kepada Pembesarmu, maka dia masih ragu-ragu lagi, dan orang ramai masih boleh membuat alasan (tidak tahu) selama kehidupan mereka aman tenteram".

Nabi SAW berhenti sebentar.Mendengar ucapan Beliau tadi aku berkata kepada diriku: Nah, salah satu dari tiga yang dipesan oleh Heraklius supaya aku ingat baik-baik. Aku pun keluarkan sarung isi panahku, lalu aku catat pada kulitnya. Kemudian Beliau menyerahkan surat Heraklius itu kepada seorang yang duduk di kirinya untuk dibacakannya. Aku lalu membisik orang yang di sebelahku bertanya: "Siapa dia orang yang akan membaca surat Heraklius itu?" "Mu'awiyah!" jawab mereka.Tiba-tiba dalam surat pembesarku Heraklius ada sebutan mengajak ke syurga yang luasnya seluas petala langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa". Kemudian ada bertanya: "Di mana letaknya neraka? Bila mendengar saja bunyi pertanyaan itu, Nabi SAW pun menjawab: "Subhanallah!, ajaib sekali pertanyaan ini?!" ujar Nabi SAW "Jadi di manakah malam bila datang siang?!" tanya Beliau. Aku berkata pada diriku: Ini satu lagi dari ucapan Beliau yang mesti aku catat. Beliau telah menyebut malam, yang mesti aku sampaikan kepada Heraklius nanti.

Sesudah selesai dibacakan kepada Beliau surat yang aku bawa itu, Beliau lalu berkata kepadaku: "Engkau patut diberi hadiah kerana engkau utusan kepada kami", ujar Beliau. "Kalau kami ada hadiah, tentu kami akan berikan kepadamu. Akan tetapi kami sekalian adalah orang-orang musafir yang memyimpan bekal yang terbatas", jelas Beliau.Tiba-tiba terdengar suatu suara dari hadapan Beliau, suara salah seorang sahabatnya: "Aku yang akan memberikannya hadiah, jika engkau benarkan, ya Rasulullah!" Orang itu lalu mengeluarkan dari bungkusannya sepasang pakaian kuning dan diletakkannya di pangkuannya.

Lalu aku bertanya ingin tahu: "Siapa yang menghadiahkanku pakaian ini?" "Usman!" jawab mereka. Kemudian Rasulullah SAW berkata pula: "Siapa suka menerima orang ini sebagai tamunya?" "Saya!" kata seorang pemuda dari kaum Anshar. Orang Anshar itu pun bangun mengajak aku pergi.Apabila aku hampir meninggalkan majlis Nabi SAW itu, Beliau memanggilku pula seraya berkata: "Hai saudara dari Tanukh!", kata Nabi SAW.

Aku pun segera mendekatinya sehingga aku berdiri di sisinya. Beliau lalu menarik pakaiannya sehingga terbuka bagian belakangnya, sambil berkata kepadaku: "Mari ke sini, tunaikanlah tugasmu, sebagaimana yang disuruh oleh tuanmu!" kata Beliau. Maka terlihatlah padaku apa yang bertanda di belakang badannya itu, yaitu semacam cap (khatamun-nubuwah) di bagian atas bahunya seperti tanda bulat.

(Al-Haitsami: Ma'ma'uz-Zawa'id 8:235-236; Al-Bidayah Wan-Nihayah 5:15)

CERPEN : SUAMIKU ORANG TABLIGH

Cerpen: Suamiku orang Tabligh...
dipetik drpd :karkunahmithali.blogspot.com
Cerpen ni di tujukan pada mereka yang masih tidak memahami usaha dakwah dan tabligh ni..:)
*********************************
Eja merenung jauh di balik tirai jendela rumahnya. Permandangan di luar rumah sungguh mendamaikan. Dia bersyukur ke hadrat Ilahi kerana menempatkan dirinya tinggal di kawasan kampung..baginya kehidupan di kampung lebih tenang berbanding hiruk pikuk kehidupan di bandar. Tiba-tiba hatinya merasa sebak. Tika ini dia bersendirian di rumah mengenangkan suaminya yg sedang khuruj ke jalan Allah selama 3 hari.

***********************************

“Eja,mak ada berita nak sampaikan kat Eja ni..” beritahu mak suatu hari di waktu kami sedang bersarapan.
“Apa dia mak,lain macam jer bunyinya..”Eja memandang wajah ibunya. Sejak ayahnya meninggal,ibunyalah tempat dia mencurahkan kasih sayang dan bergantung harap. Sayangnya dia pada ibunya tidak bertepi. Dia sanggup bersusah payah demi melihat ibunya gembira.
“Semalam,masa kamu pergi tadika,ada Badrul dan ibubapanya datang jumpa mak. Dia nak merisik kamu. Kalau kamu terima,3 bulan lagi majlis perkahwinan dan nikah akan dijalankan”beritahu mak lagi.
“Hah!..Badrul anak pak Hashim tu ke mak. Yang keje kat kilang hujung kampung kita tuh?”Eja agak terkejut bercampur teruja.
“Ha’ah..dialah.sapa lagi..”


Hati Eja berbunga. Dia sebenarnya memang menaruh hati pada Badrul. Badrul,seorang pemuda lulusan kejuruteraan dari UTM. Bekerja sebagai jurutera di kilang kampung ini,berwatakan sederhana,berkopiah sentiasa di kepala dengan janggut yang sejemput, berpakaian kurta dan berseluar slack, mencerminkan identiti islamiknya. Manakala Eja gadis kampung lulusan STPM,dan bekerja sebagai guru tadika berdekatan rumahnya. Apapun dia seorang yang memelihara diri dan maruah. Menutup aurat yang sempurna seperti mana yang disyariatkan Allah. Sudah tentu dengan niali-nilai Islam yang diterapkan ibu padanya menyebabkan hidupnya terpelihara dari perkara-perkara yang tidak baik.

“Arghh..alangkah gembiranya seandainya aku dapat memiliki Si Badrul.”bisik hati kecil Eja.
“Heh Eja,dengar tak apa mak cakap ni!.”sergah mak selepas melihat aku mengelamun seketika.
“Aah..aa..dengar mak. Ala mak ni,ikut makla. Kalau mak tarima,Ejapun terima juga. Mana yang baik bagi mak,baikla juga bagi Eja.”Eja tersenyum penuh makna memandang wajah ibunya.

****************************

“Eja sayang. Eja gembira tak kita dah jadi suami isteri.” soal Badrul sebaik mereka sah menjadi suami isteri.
“Mestilah gembira. Lelaki idaman yang Eja impikan menjadi kenyataan.”jawab Eja tersipu malu.
“Sebenarnya Eja pun wanita pujaan abang. Bila pertama kali jumpa Eja,hati abang berdegup kencang. Apatah lagi bila lihat Eja pergi tadika perpakaian jubah dan bertudung labuh. Sejuk hati melihatnya.”bagitahu Badrul berterus terang pada isterinya.
“Yeker..tima kasih bang. Eja harap abang sudi bimbing diri Eja ni jadi isteri dan wanita solehah” jawab Eja.
“InsyaAllah sayang. Bukanke dalam al-Quran ada kata wanita yang baik untuk lelaki yang baik,dan wanita yang jahat untuk lelaki yang jahat”
Eja tersenyum memandang wajah suaminya..hatinya kini sudah dimiliki oleh insan yang didambakan selama ini.

*********************
Pulang dari kerja,Eja menyambut Badrul dengan bersalam dan mencium tangan suaminya dengan hati yang gembira. Dia menatap wajah suaminya yang agak kepenatan.
“Banyak kerja ke bang,letih jer nampaknya..”tanya Eja pada suaminya.
“A’ah sayang. Keje kat kilang tu melambak-lambak. Lagi pula,kilang abang bulan depan kena shutdown.lagila sibuk”jelas Badrul semula.
“Oh..gituker..”Eja tersenyum memandang suaminya.
Setelah menukar pakaian, mereka berdua menikmati minuman petang. Erm,air kopi habbatussauda’ dengan kuih karipap.
“Sedap kuih ni,pandai Eja buat yek. Kalau makan sedap-sedap camni..gemukla abang”
“Ala abang ni..biasa je kuih tu..pandai-pandai je abang ni” Eja mencubit lengan suaminye kerana usikan itu.
“ Ni abang nak bagitahu ni,esok abang nak kuar 3 hari tau.”
“Esok ke bang?.kalu tak kuar tak bleh ke..sunyilah Eja abang takde 3 hari ni” Saja Eja bertanya begitu. Dia memang tahu,sejak berkahwin dengan Badrul,setiap bulan memang wajib suaminya keluar dakwah selama 3 hari.
“Yelah sayang..dah lupaker?”
“Ermm..ingatlaa..saja jer tanya,”


Sebenarnya Eja berat hati nak bagi suaminya keluar. Usia perkahwinan mereka baru 4 bln. Seharusnya waktu yang ada dihabiskan bersama-sama kerana mereka berdua masih dalam proses mengenali antara satu dengan lain. Dia sendiri pun masih tak faham dengan usaha dakwah dan tabligh. Hatinya sedikit memberontak bila mengetahui Badrul terlibat dlm usaha ini..Apatah lagi rata-rata kawannya memandang negatif dengan usaha tabligh ni.

Memang dia akui Badrul seorang suami yang taat pada perintahNya. Solah lima waktu berjemaah di masjid adalah wajib baginya. Tiada istilah lelaki solah di rumah. Amalan tahajjud,tilawah al-quran dan zikir merupakan amalan hariannya. Dan yang pasti bila berbicara terserlah ilmu agama yang dimilikinya. Lantas, Eja seharusnya bersyukur dengan Allah atas kurniaan ini. Cuma dia masih cuak dengan kerja dakwah ini. Perluke buat kerja ni di zaman moden dan teknologi seperti sekarang ni. Kenapa tak dakwah guna radio ke, buku ke, tv ke, Internet ke, macam ustaz atau penceramah agama buat sekarang ni. Arghh..Eja terkeliru..bingung..sememangnya dia terlalu baru untuk memahami susur galur perjuangan dakwah tabligh ni.

********************************
Suatu malam Eja dan Badrul berbicara tentang usaha dakwah dan tabligh ni.

“Sayang,apa yang sayang tahu pasal jemaah tabligh ni?” tanya Badrul pada isteri tercinta sambil membelai ubun-ubun isterinya.
“Entahla bang. Yang Eja tahu,orang kata tabligh ni suka tinggal anak bini berbulan-bulan. Tak bagi nafkah zahir batin kat keluarga.” Jawab Eja jujur.
Badrul tergelak mendengar jawapan isterinya. Itulah manusia menilai sesuatu dari luar tanpa mahu memahami isi dalamnya.
“Eja sayang,cuba Eja fikir,orang tabligh je ker yang tinggal anak bini. Habis tu,orang zaman sekarang ni, yang pergi kursus, outstation, pastu ada yang kerja kat pelantar minyak,sebulan di laut sebulan di darat, ada pula yang suami sambung belajar bertahun di luar negara, cam tu tak pe pulak, takde pun orang nak pertikaikan. Cuba Eja renung firman dalam al-quran yang mafhumNya:


"Katakanlah: jika bapa-bapamu,anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum kerabatmu, harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu takut kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari Allah, rasulNya, dan jihad di jalan Allah maka tunggulah olehmu, sehingga Allah mendatangkan seksaanNya,.." (At-taubah:24)

"Erm,betul juga kata abang.entahlah, Eja pun tak tahula bang. Eja sendiri pun baru nak belajar mengenali dakwah tablligh ni.”

“Sebenarnya uasaha dakwah ni kerja nabi, Ejakan tahu macammana nabi, baginda adalah kekasih Allah. Sanggup bersusah payah nak dakwahkan kalimah tauhid ni,kena ejek, kena baling batu sampai berdarah,kena lempar dengan najis,jumpa orang rumah ke rumah,lorong ke lorong,semata-mata nak ajak manusia kembali kepada Allah,supaya dapat hakikat Lailahaillallah, tidak menyembah makhluk tapi menyembah Allah yang Esa. Kita ni umat akhir zaman. Allah jadikan kita sebaik-baik umat,kan dalam al-quran ada kata:

“Kamu sebaik2 umat, yang telah dilahirkan bagi faedah manusia,(kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada perkara yang salah” (Ali-imran:110)…”

Usaha yang kita lakukan sekarang ni hanya 10% sahaja berbanding usaha sahabat sahabiyah dahulu, mereka sanggup korban diri, harta, anak bini, semata-mata nak syahid di jalan Allah, semata-mata nak tengok kalimah Allah tertegak di atas muka bumi ini. Sebab tu mereka ni di dunia lagi Allah taala telah redha pada mereka dan menjanjikan syurga utk mereka. Lagipun sayang, abang tinggal Eja ni bukan kat padang pasir seperti Siti Hajar dan Ismail yang di tinggalkan Ibrahim. Mereka lagilah, kena tinggal tanpa sekarang asbab untuk mereka hidup,takde rumah,makanan dan tempat tinggal,tiada jiran-jiran,tapi sebab redha dengan perintah Allah dan sebab dakwah, Nabi Ibrahim rela melakukannya. Eja ni abang tinggal, duduk dalam rumah yang selesa,cukup peralatan rumahnya,keperluan dah abang sediakan…takkan camtu pun tak sanggup lagi. Habis..Eja nak abang berkepit duduk bawah ketiak Eja 24 jam. Camtuh?”Badrul sengaja mengenakan isterinya sambil mencubit hujung hidung isterinya yang mancung itu.

“Bukanla sampai macamtu bang. Cuma Eja cemburu, orang lain, bila suami balik kerja, ada kat umah sampai malam,pastu bleh main ngan anak-anaknya,sembahyang pun kat rumah berjemaah dengan isteri dan anak-anak. Aada masa bermesra ngan keluarga. Tapi abang,balik kerja rehat sebentar,pastu pukul enam lebih dah nak kena pergi ghastla,mesyuaratla,malam markazla..kalu hari Isnin hingga Khamis memang tak merasa abang ada waktu petang. Balik pun lewat malam.”Eja menerangkan situasi yang sedang dilalui ini.

“Itulah namanya lima amal masjid. Yang kita kena keluar 3hari,40hari,4 bulan tu, untuk kita belajar buat kerja nabi,untuk wujudkan suasana iman dan amal dalam berdakwah,dan bila balik,Medan perjuangan kita adalah dengan menghidupkan lima amal masjid ni. Fikir harian atau mesyuarat harian, pastu khususi orang tertentu kena bagi masa dua jam setengah,pastu buat taklem di rumah dan masjid,kena ziarah kat kampung sendiri dan kampung jiran dan setiap bulan keluar 3 hari dengan membawa jemaah yang baru. Lima amal masjid ni merupakan amalan masjid Nabawi, yang mana sahabat buat untuk dakwahkan Islam. Sebab tu sekarang ni,kita nak belajar bagi masa untuk agama,dunia dan akhirat kena seimbang. Duniakan jambatan untuk akhirat..cuba kita tengok jambatan.mana ada orang bina rumah ke,istana ke kat atas jambatan. Orang nak memancing atas jambatan pun di larang tau.” Terang Badrul panjang lebar sambil melirik mata pada isterinya.

“ Takpelah bang. Eja cuba belajar memahami kerja dakwah dan tabligh ni. Walaupun sukar tapi Eja akan berusaha untuk mengatasinya”
“Camtulah isteri abang yang cantik jelita ni. Nanti abang bawa Eja jumpa ahlia karkun kat kampung ni. Hah,ahlia cikgu Abas tu,dia dah banyak pengalaman keluar masturat tau. Blehla Eja belajar daripada ahlianya.dan lagi Eja bleh berkenalan dengan ahlia karkun bila pergi taklem mingguan masturat nanti. Jangan lupa beri tasykil untuk keluar masturat 3 hari,yerk!” Eja tersenyum memandang suaminya.
“InsyaAllah bang” jawab Eja.

*************************************

Eja tersedar dari lamunannya. Dia mengesat airmatanya yang mengalir di pipi. Sesungguhnya dia hanya manusia biasa yang lemah untuk menghadapi mehnah ini,mungkin dia terlalu berharap Badrul menjadi hak milik mutlaknya. Tetapi dia lupa,bahawa manusia ini adalah pinjaman sebagaimana firman Allah:


“ Sesungguhnya Allah telah membeli pada orang mukmin itu dirinya dan hartanya dengan memberikan syurga untuk mereka” (At-Taubah:111)

Dia harus kuat dan sabar. Dunia ini hanya pinjaman dan akhirat juga yang kekal abadi. Kalau di dunia ini ada pangkat,harta,darjat tapi tidak mengamalkan agama dalam kehidupan,sudah tentu semuanya sia-sia sahaja.

“Yeah,aku harus kuat,kuat untuk memperoleh keredhaan Allah. Biarkan manusia yang tidak faham dan tidak mahu mengerti usaha dakwah dan tabligh ini. Tapi aku akan sentiasa berdoa semoga Allah istiqomah dan kekalkan aku,suami dan generasiku hingga hari akhirat dalam usaha ini, dan semoga Allah bagi kefahaman pada mereka yang memandang serong,membenci atau menghina kerja ini. Ameen” bisik hati Eja.

TAMAT

IJTIMA MALAYSIA 2009 (rahba81.blogspot.com)

Ijtimak Malaysia 2009 (Karkuzari)

Assalamualaikum..
Laporan terkini Ijtimak 2009.
Bertarikh 30/05/09 dan 31/05/09 telah berlangsung satu Jhor kecil yg di hadiri lebih kurang 3500 orang khusus untuk memberi taklimat kepada semua jemaah yg terlibat untuk khidmat pd hari Ijtimak 2009 nanti..Jemaah yg hadir dari seluruh Malaysia ini termasuk warga Indon,Myanmar,Pakistan,Bangladesh,India dll yg menetap di Malaysia ini telah di berikan kerja khidmat masing2..

Beberapa jemaah telah di bentuk antaranya Jemaah Estekbal,Qitar Wali Jamaat,Ta'am,Security,Parking,Tandas,Iklan,Maintainance Elec,Journawala,Hidangan dan byk lg jemaah kecil bagi melancarkan perjalanan Ijtimak 2009 yg hanya berlangsung sejak 28 tahun yg lalu(masa tu aku ingat umur aku baru setahun kot)..Lps ni belum tentu aku hidup untuk berjumpa Ijtimak yg akan dtg..

Tashkil :
Untuk pengetahuan tuan2 medan Ijtimak sgt2 memerlukan org khidmat tak kira samada tuan pernah keluar khuruj bersama jemaah dakwah/tabligh atau tidak..Tuan2 yg mulia niat dan berazam la untuk jd asbab agar org lain dpt keluar di jln Allah..Antaranya melalui kerja khidmat ini..Seluruh pahala org keluar jln Allah juga org khidmat akan peroleh..Melalui amalan khidmat ini la buku amalan catatan kita akan terus terbuka hingga ke hari Qiamat..Itu baru khidmat..Belum door to door lagi..Ameenn Insyallah..

Karkuzari Jemaah Khidmat Taam/Tashkil :
Untuk pengetahuan tuan2 Khidmat Taam Umum memerlukan manpower seramai 1500 org untuk menjayakan Ijtimak ini..Buat masa ini ketika Jhor pada 30/05/09 dan 31/05/09 jumlah org khidmat taam umum cuma ada sekitar 130 org sahaja..tuan2 yg sedia untuk khidmat taam boleh la terus dtg ke khemah khidmat taam dan beri nama kpd org tanggungjwb di pintu masuk utama khemah khidmat taam..

Tuan2 yg mulia berikut pecahan kerja dlm khidmat taam ini nanti :

Tugas masak nasi perlu kpd 360 org tukang masak
Tugas masak lauk perlu kpd 300 0rg tukang masak
Tugas parut kelapa perlu kpd 120 orang
Tugas penghidang makanan 120 orang
Tugas penyediaan minuman 160 orang

Seandainya tuan2 mampu membawa lebih ramai org maka boleh di gunakan untuk tujuan standby atau kerja boleh di laksanakan dlm sistem syif..

Peringatan!!! : Tuan2 yg sudah sedia ataupun baru bg azam utk tugas khidmat taam (nasi,lauk,air dll mengenai makanan) adalah di nasihat kan pergi kemana mana hospital kerajaan atau klinik swasta dan dptkan suntikan utk pengendalian makanan iaitu TY2 Injection .Kos suntikan hospital/klinik kerajaan adalah sekitar RM 20.Kos bg klinik swasta sekitar RM 35 ke RM 100 shj.Sila simpan resit suntikan tersebut dan apabila di minta oleh Amir Khidmat Taam Ijtimak maka boleh la serah resit tersebut..Suntikan tersebut akan kekal selama tiga tahun..

Medan Ijtimak juga memerlukan lebih ramai org khidmat tuan2 yg mulia..Untuk sesiapa yg sedia boleh terus ke Medan Ijtimak untuk kerja2 naik khemah,khidmat tandas dan byk lagi kerja2 yg perlu di siapkan sehingga hari Ijtimak tuan2 yg mulia..

Sekali lagi di peringatkan Objektif Ijtimak diadakan adalah bukan untuk suka2 berkumpul akan tetapi usaha dan fikir di buat agar banyak lagi jemaah 4 bulan/40 hari dapat di keluarkan di jln Allah sebelum sebaik-baiknya atau selepas Ijtimak utk di hantar ke hujung2 dunia agar maksud agama ini tercapai..Ini lah sebahagian usaha untuk menyukakan Allah dan Rasul dan menarik rahmat Allah..

Galeri Ijtimak 2009..

Suasana Medan Ijtimak 2009 beberapa hari sebelum Jhor yg diadakan untuk orang khidmat..













WUDHU 1 ( LOCAL )








TAPAK TANDAS



TAPAK KHITTA FOREIGN 1





Maka kerja2 penyediaan memasak nasi pun bermula.Ni time beras baru naik dan perlu di kacau utk mengelakkan kerak.1 periuk ni boleh di muatkan 25 kg beras,1 kg utk 10 org,25 kg cukup utk 250 org.Time ni lebih kurang 14 periuk sekali jln utk hidangan 3500 orang!



KHIDMAT TAAM SEDANG BERTUNGKUS-LUMUS MEMASAK...













































SUASANA MALAM DI KHITTA 3 KHUSUS UTK KWS KUALA LUMPUR





JEMAAH BARU SAMPAI BEREHAT















JEMAAH MULA MEMENUHI KHEMAH PENGHIDANG MAKANAN




















Sebelum subuh lg persiapan utk sarapan telah bermula.Ni time nak tunggu nasi kering.Ni tgh masak nasi lemak la ni.Sebahagian jemaah sedang solat Subuh dan sebahagian lg sedang menjaga masakan.


























Ni suasana Sabtu mlm 30/05/09 selepas bayan maghrib..Time ni lebih kurang 3000 org dah mula membanjiri khitta.

















KOLAM TAKUNGAN AIR UNTUK WUDHU











MEDAN IJTIMA 1














Kerja2 mendirikan khemah kecil di tepi kolam takungan air.















KOLAM TAKUNGAN AIR












KHEMAH KHIDMAT TAAM YG MNEMPATKAN BRG KEPERLUAN KERING SEBELUM DITUTUP














MEDAN IJTIMA















MEDAN IJTIMA














Khitta jemaah local sebelum Jhor khidmat pd 30-31/05/09













KERJA2 MENYIAPKAN KHITTA












PEMANDANGAN DLM KHITTA


































MEDAN IJTIMA










MEDAN IJTIMA















KHITTA DALAM PEMBINAAN











Medan Ijtimak masih kekurangan manpower.Tuan2 yg sedia boleh la terus dtg ke medan Ijtimak.

















Di belakang khemah khidmat taam terletaknya khemah khidmat medan Ijtimak.










Khemah Khidmat Taam ( Masak Nasi ) sebelum di tutup dari pandangan umum.Bukan ape nak jaga kebersihan














TEMPAT WUDHU LOCAL





LinkWithin

Related Posts with Thumbnails