Pentingnya Wanita
Sumber : www.arifu.multiply.com
Suatu ketika, penduduk surga akan dihebohkan dengan suatu sinar yang lebih terang daripada sinar matahari. Maka penduduk surga terheran-heran, bukankah di surga tidak ada matahari. Lalu mereka bertanya, "Sinar apakah itu..?" Maka mereka diberitahukan, bahwa itu adalah sinar yang berasal dari sepasang suami istri. Mereka sedang asyik berbincang-bincang dan ketika itu suaminya tersenyum sehingga kelihatanlah giginya. Maka sinar itu berasal dari giginya tersebut.
Di dalam surga, sepasang suami istri akan saling bersuap-suapan, suami menyuapi istrinya dan istrinya menyuapi suaminya. Dan rasa yang mereka makan tergantung dari apa yang mereka bayangkan. Kalau mereka membayangkan buah-buahan, maka rasanya adalah buah-buahan pula. Bahkan kalau mereka membayangkan rasa sate, maka rasa sate pulalah yang mereka rasakan.
Dan hal ini akan terjadi apabila suami mengajak juga istrinya untuk taat kepada Allah dan menda'wahkan agama. Apabila sang suami hanya shaleh sendirian, ketika da'wh tidak melibatkan istrinya, maka jangan harap istrinya akan menemaninya di dalam surga. Apabila sang istri menjadi partner sang suami dalam berda'wah, maka insyaAllah mereka akan bersama-sama di dalam surga.
Apakah para kaum lelaki ingin masuk surga sendirian atau bersama-sama istrinya...?
Maka libatkanlah para istri kita dalam berda'wah dengan membuat amalan-amalan agama di dalam rumah kita. Sehingga rumah kita menjadi asbab hidayah untuk seluruh alam.
Allah azza wa jalla menjadikan kita umat Rasulullah saw.
Ada orang yang beriman dari kalangan laki-laki dan ada yang beriman dari kalangan wanita.
Dari saat pertama Rasulullah saw diberikan tanggung jawab da'wah, maka pada saat itu jugalah seorang wanita mengikuti da'wah beliau.
Yang paling pertama bersyahadat adalah istrinya Nabi Muhammad saw, Khadijah Al kubra r.ha.
Yang paling pertama bekorban harta untuk agama adalah kalangan wanita yaitu Khadijah Al Kubra r.ha.
Yang pertama kali syahid untuk agama adalah dari kalangan wanita yaitu Sumayah r.ha.
Yang paling pertama memberikan kabar gembira tentang diterimanya da'wah Nabi Muhammad saw dan mendukung pengorbanan Rasulullah saw yaitu Khadijah Al Kubra r.ha.
Ketika detik pertama Da'wah dimulai, maka yang pertama bekorban adalah keluarga Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw berda'wah hingga di lempari tanah dan ludah, maka yang membersihkan wajahnya adalah putrinya, Zainab r.ha.
Ketika Rasulullah saw shalat dan dilempari dengan kotoran unta, maka yang membersihkannya adalah putrinya juga. Ketika da'wah dimulai, Ruqayyah dan Ummu Kultsum r.ha telah diceraikan oleh para suaminya yang masih kafir dihadapan Rasulullah saw .
Ketika seorang Nabi diutus untuk berda'wah dan da'wah mereka dibantu oleh istrinya, maka da'wah berkembang sangat cepat. Tetapi jika mereka berda'wah sedangkan istrinya tidak mengikuti da'wah mereka, maka da'wah akan berkembang sangat lambat bahkan dari keluarga mereka akan ada penentang dari pada da'wah agama.
Nabi Nuh a.s ketika buat usaha da'wah tidak dibantu oleh istrinya, maka da'wah beliau sangat lama waktunya (950 tahun dengan hanya 80an orang yang ikut) bahkan anaknya sendiri tidak mau menyertai beliau.
Nabi Luth a.s ketika buat da'wah sedangkan istrinya tidak mendukungnya maka istri beliau menjadi seorang penentang da'wah Nabi Luth a.s, berkhianat, dan tidak beriman kepada Allah azza wa jalla.
Sebaliknya, Nabi Ibrahim a.s ketika buat da'wah dan didukung oleh istrinya, dimana istrinya buat da'wah seperti juga yang dibuat oleh Nabi Ibrahim a.s maka Allah azza wa jalla telah lahirkan Nabi Ismail a.s yang punya kedudukan tinggi. Bahkan karena istri nabi Ibrahim a.s buat da'wah, maka istrinya sendirilah yang mentarbiyah Nabi Ismail a.s dalam hal agama. Bahkan Allah azza wa jalla telah membanggakannya di dalam Alqur'an dan ajaran Nabi Ibrahim a.s telah diperintahkan untuk kita ikuti hingga sekarang yaitu millah-nya Ibrahim a.s. Ini adalah dikarenakan da'wah Nabi Ibrahim a.s diikuti oleh istrinya sehingga lahir nabi Ismail a.s dan dari keturunan-keturunan beliau lahirlah Nabi Muhammad saw.
Apabila kaum lelaki buat da'wah, sedangkan istrinya tidak dilibatkan, maka ketika suami keluar di jalan Allah azza wa jalla maka sang istri akan mengeluh kepada orang lain bahwa suaminya tidak bertanggung jawab dan sebagainya.
Sebaliknya apabila istri dilibatkan dalam da'wah, ketika sang suami sedang lemah dalam berda'wah, maka sang istri akan menjadi penyemangat bagi suaminya dan akan selalu mendukungnya dalam keadaan susah maupun senang.
Khamis, 29 Dzulqa'dah 1429 // 27 November 2008
Bayan Malam Markaz//Jama'ah Masturah Pakistan
Masjid Al Madinah
Antapani-Bandung
No comments:
Post a Comment
JAZAKALLAH KERANA SUDI ZIARAH DAN BAGI KOMEN, INSYALLAH KALAU ADA KELAPANGAN SAYA AKAN BALAS KOMEN TUAN-TUAN.SILA TINGGALKAN E-MAIL / WEBSITE, INSYALLAH.